Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad saat di New York mengatakan, model diplomasi Presiden AS Donald Trump tidak efektif di Asia.
Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran, Pasdaran mengatakan, kaum tertindas dan penuntut kebebasan dunia saat ini tengah bersatu untuk melawan Amerika Serikat.
Sekretaris Front Perlawanan Rakyat sekaligus Sekjen Aliansi Kelompok-kelompok Perlawanan Palestina di Suriah mengatakan, kejahatan teror terbaru di Ahvaz, Iran dilakukan oleh orang bayaran kubu imperialis dan merupakan upaya untuk melanjutkan perang melawan poros perlawanan.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menekankan, "Kita harus menyampaikan kepada dunia pesan spirit keimanan dan perjuangan serta pesan tak terkalahkan bangsa Iran selama perang pertahanan suci dengan membentuk sebuah lembaga penerjemah karya tertulis (buku) dan karya seni serta film perang pertahanan suci."
Jawad Karimi Qodusi
Oleh: Abdel Bari Atwan
Peristiwa pahit hari 22 September di kota Ahvaz, dimana banyak rakyat tidak berdosa yang gugur syahid di tangan para teroris sewaan menunjukkan kembali bahwa bangsa Iran memiliki banyak musuh dan berada di jalan penuh kebanggaan kemajuan dan kejayaan.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini Selasa (25/9) saat diwawancarai televisi CNN menekankan AS tidak dapat memaksakan keputusan politiknya terhadap lembaga internasional dan negara yang berdaulat. Ia menjelaskan, Eropa bersama anggota lainnya akan tetap mempertahankan JCPOA.
Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani mengatakan, pendekatan Iran adalah menurunkan tensi ketegangan di kawasan dan dunia yang harus mendapat perhatian semua pihak.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengumumkan, negaranya bertedak membela al-Quds sebagai ibukota Palestina.
Sayid Abbas Araqchi, Deputi bidang politik Menteri Luar Negeri Iran mengatakan, prinsip dialog adalah saling percaya dan pemerintah yang tidak komitmen dengan janjinya di masa lalu tidak dapat dipercaya dalam sebuah perundingan.
Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani Selasa (25/9) sore saat bertemu dengan sejawatnya dari Perancis, Emmanuel Macron di New York menyebut keluarnya AS secara sepihak dari JCPOA sebagai tindakan ilegal dan melanggar hukum. Ia juga menekankan pentingnya masyarakat internasional untuk melawan unilateralisme dan mempertahankan JCPOA.
social pages
instagram telegram twiter RSS