Monday 12 May 2025 
qodsna.ir qodsna.ir

Tujuan Jerman Melawan Hizbullah Lebanon

Poros perlawanan di wilayah Asia Barat (Timur Tengah) dalam sebuah sikap yang seragam, mengecam keputusan Kementerian Luar Negeri Jerman yang menetapkan Hizbullah Lebanon sebagai organisasi teroris.

Pemerintah Jerman baru-baru ini menyatakan Hizbullah Lebanon sebagai organisasi teroris dan melarang semua kegiatan organisasi itu di wilayahnya.

Kubu perlawanan memiliki kesamaan sikap dalam menanggapi keputusan pemerintah Jerman ini.

Mereka menganggap Jerman telah mengikuti Amerika Serikat dan rezim Zionis untuk melawan Hizbullah. Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah AS menekan negara-negara Eropa untuk melawan Iran dan kelompok-kelompok perlawanan di kawasan.

Langkah Jerman menunjukkan bahwa Uni Eropa tidak hanya di tingkat makro, tetapi di tingkat mikro pun mengikuti kebijakan AS dan tidak mampu bersikap independen.

Dalam hal ini, juru bicara pemerintah penyelamatan nasional Yaman, Dhaifallah al-Shami mengatakan keputusan kejam ini diambil atas dikte Amerika dan Israel yang menargetkan kubu perlawanan.

Kubu perlawanan di kawasan menekankan Jerman mendukung kejahatan rezim Zionis. Negara-negara Eropa dalam sebuah aksi pencitraan, menyatakan menentang kebijakan AS dan Israel terhadap Palestina dan Suriah, termasuk masalah aneksasi Dataran Tinggi Golan Suriah dan wilayah Quds, Palestina.

Bendera Jerman (kiri) dan Bendera Hizbullah Lebanon.

Juru bicara Hamas, Hazim Qasem dalam sebuah statemen mengatakan keputusan Jerman mengindikasikan dukungan nyata negara itu terhadap rezim pendudukan, yang terus melakukan agresi dan pembunuhan bangsa-bangsa Arab.

Langkah Jerman akan mendorong rezim Zionis semakin berani melakukan kejahatannya di kawasan, karena ia yakin didukung oleh Eropa. Sejak Presiden AS Donald Trump meresmikan Kesepakatan Abad pada 28 Januari 2020, Israel telah meningkatkan kejahatannya terhadap rakyat Palestina.

Langkah Jerman ini diambil bersamaan dengan keputusan Israel untuk mencaplok sejumlah daerah di Tepi Barat, Palestina, yang rencananya dilaksanakan mulai awal Juli 2020.

Jihad Islam Palestina memandang keputusan Jerman terhadap Hizbullah Lebanon sebagai sebuah ancaman permanen bagi keamanan dan stabilitas wilayah Asia Barat.

Hizbullah Lebanon memainkan peran besar dalam memerangi terorisme khususnya di Suriah, dan menjadi salah satu aktor penting dalam kampanye anti-terorisme.

Organisasi ini berperan penting dalam mengalahkan teroris di Suriah dan mempertahankan keutuhan wilayah negara itu. Aksi Hizbullah tentu saja bertentangan dengan kepentingan dan kebijakan negara-negara Barat termasuk Jerman, yang berusaha menumbangkan pemerintah Damaskus.

Oleh karena itu, Kementerian Luar Negeri Suriah menganggap tindakan Jerman sebagai sebuah medali kehormatan untuk Hizbullah, dan bentuk pengakuan Berlin atas peran organisasi itu dalam melawan agresi Israel dan perang kontra-terorisme. 




Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved