Lieberman: Impor BBM dan Bantuan Finansial Qatar ke Gaza harus Dihentikan
Menyusul kemarahan Israel atas operasi anti Zionis Ofra di Ramallah, Avigdor Lieberman, mantan menteri peperangan Israel menuntut dihentikannya impor BBM dan bantuan finansial Qatar ke Jalur Gaza.
Menurut laporan Kantor Berita Qods (Qodsna) Ahad malam (9/12) seorang pengendara mobil Palestina menembaki sebuah kendaraan yang mengangkut pemukim Zionis di dekat distrik Ofra. Serangan ini menciderai sedikitnya 11 pemukim Zionis. Kondisi sejumlah korban dilaporkan kritis.
Menurut laporan Pusat Informasi Palestina, Lieberman hari Senin (10/12) saat merespon operasi muqawama ini mengatakan, Israel tak ubahnya pembantu dan tetap bertangan kosong.
Seraya mengisyaratkan kegagalan Israel di bentrokan terbaru di Jalur Gaza, Lieberman melecehkan kondisi ini.
Menyusul kegagalan operasi militer Israel di kawasan Khan Yunis di Jalur Gaza dalam menghadapi muqawama Palestina pertengahan November lalu, Lieberman terpaksa mengundurkan diri dari posisi menteri peperangan Israel.
Di operasi gagal tersebut, komandan tim Israel tewas di tangan pejuang Palestina.
Lieberman seraya mengkritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan militer Israel meminta petinggi Tel Aviv merespon aksi Hamas di Jalur Gaza ketimbang fokus pada operai Perisai Utara.
Ismael Radwan seorang pejabat Hamas dalam sebuah wawancara eksklusif dengan koresponden Kantor Berita Qods (Qodsna) mengatakan: Kemenangan besar perlawanan Palestina di Gaza adalah patah tulang yang menghancurkan bagi penjajah Israel yang menyebabkan banyak implikasi di dalam bagian politik, keamanan dan militer.
Benyamin Netanyahu, PM Israel, akhirnya berhasil menunda keruntuhan kabinet dan menghindar dari pemilihan dini. Dua Menteri Israel, beberapa hari yang lalu, melaporkan bahwa mereka akan tetap tinggal di kabinet serta mendukung Netanyahu. Sedikit mengundur Pemilu dini.
social pages
instagram telegram twiter RSS