Militer rezim Zionis Israel mengabarkan penerimaan dua unit jet tempur F-35 buatan Amerika Serikat.
Menurut laporan Kantor Berita Qods (Qodsna) angkatan udara Israel, Ahad (25/11) mengumumkan, dua unit jet tempur F-35 buatan Amerika sudah mendarat di pangkalan udara Nevatim di selatan wilayah pendudukan.
Pada bulan Desember 2016, Israel mulai menerima jet-jet tempur buatan Amerika ini dan hingga kini rezim Zionis sudah menerima 11 unit jet tempur F-35 dari Washington.
Langkah Amerika memasok jet tempur ke Israel tetap dilakukan padahal seluruh persenjataan yang ada di tangan rezim Zionis selalu digunakan untuk mengancam perdamaian dan stabilitas kawasan Asia Barat dan untuk menindas rakyat Palestina serta masyarakat kawasan lainnya.
Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah, Sayyed Hashem Safieddine menekankan bahwa meskipun disanksi AS, Poros Mukawamah Lebanon dan sekutu-skutunya dalam tahun 2019 adalah lebih kuat dari sebelum-belumnya, menambahkan bahwa ini pasti mengganggu musuh.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Mohammad Javad Zarif Jumat malam (11/1) saat merespon program Amerika menggelar forum anti Iran di Warsawa, Polandia dalam tweetnya menulis, mereka yang berpartisipasi di sandiwara terbaru anti Iran, mereka itu mati atau tidak memiliki kehormatan ataupun telah terkucil.
Seorang pengamat Israel mengakui bahwa sejumlah negara-negara Arab di Asia Barat yang baru saja bergabung dalam koalisi anti Iran bukan mitra terpercaya bagi Tel Aviv.
Mantan asisten penasehat keamanan nasional Israel, Eran Etzion seraya merekomendasikan kabinet rezim ini untuk mengambil inspirasi dari dokumen baru prospek 50 tahun Iran mengakui bahwa Tehran sangat rumit dan kuat sehingga sulit dikalahkan.
Menteri Luar Negeri Yordania dalam jumpa pers bersama dengan sejawatnya dari Amerika Serikat mengatakan, Dataran Tinggi Golan adalah wilayah Suriah yang diduduki, dan rezim Zionis Israel harus angkat kaki dari wilayah itu.
social pages
instagram telegram twiter RSS