Salman: Dunia Harus Hentikan Nuklir dan Rudal Iran

Raja Salman bin Abdul Aziz menyampaikan sebuah pidato di acara pembukaan periode baru Dewan Syura Arab Saudi. Dalam pidatonya, Raja Salman menjelaskan tentang pandangan politik dalam negeri maupun luar negeri Arab Saudi.
Kantor Berita Qods (Qodsna) Acara pembukaan Dewan Syura Arab Saudi yang ke tujuh tersebut digelar pada hari ini (senin, 19 November).
Dalam pidatonya Raja Salman menyinggung sejumlah permasalahan internasional seperti perang Yaman, Palestina, Suriah, Irak dan Iran. Anehnya pemimpin tertinggi Saudi tersebut tidak menyinggung sedikitpun mengenai kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Di permulaan pidatonya, Raja Salman mengungkapkan bahwa rakyat Saudi adalah menggerak utama kemajuan yang ada di negara tersebut. Ia menyebut wanita di Arab Saudi juga memiliki peran dalam kemajuan tersebut. Para wanita juga memperoleh hak-hak mereka secara penuh.
Raja Salman juga mengatakan bahwa negara tersebut akan tetap melakukan pemberantasan radikalisme dan terorisme. Selain itu Arab Saudi diminta untuk tetap melanjutkan kepemimpinan dan perluasan konensi di kawasan untuk meningkatkan peluang investasi.
Arab Saudi, kata Raja Salman, akan berupaya menyelesaikan segala krisis di kawasan.
Palestina
Mengenai Palestina, Raja Salman mengatakan bahwa negara tersebut menjadi prioritas utama Arab Saudi selama bangsa Palestina berpegang teguh pada aturan-aturan dan hukum yang berlaku.
Dalam pidatonya tersebut, Raja Arab Saudi sama sekali tak menyinggung kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, jurnalis yang di akhir masa hidupnya kerap memberikan kritik kepada rezim Saudi. Padahal dunia internasional saat ini sedang digemparkan oleh kasus tersebut dan hal itu kini menjadi peratian utama bagi kebijakan domestik maupun luar negeri Arab Saudi.
Iran
Mengenai Iran, Raja Salman mengatakan, “Iran sudah terbiasa melakukan intervensi dalam negeri di negara-negara kawasan. Negara tersebut terus mengupayakan terjadinya kericuhan dan kerusakan do kawasan. Kami menghimbau kepada masyarakat dunia untuk membatasi program nuklir dan rudal di Iran dan menghentikan segala aktifitas yang mengancam keamanan dan stabilitas.”
Perang Yaman
Mengenai krisis Yaman, Raja Salman mengatakan, “Berdirinya di sisi Yaman bukanlah suatu pilihan. Itu adalah kewajiban kami. Kami harus melindungi rakyat Yaman dari bahaya milisi pengkudeta yang didukung oleh Iran. Kami menuntut dicarinya sebuah solusi di Yaman yang sesuai dengan resolusi 2216 Dewan Keamanan PBB, inisiatif negara-negara Teluk dan dialog yang mencakup semua pihak di Yaman.”
Krisis Suriah
Mengenai krisis Suriah, Raja Salman mengatakan, “Kami mengupayakan solusi politik untuk mengeluarkan Suriah dari krisis yang ada saat ini serta mengeluarkan organisasi-organisasi teroris dari negara tersebut serta mengembalikan para pengungsi Suriah ke tanah air mereka.”
Kunjungan Presiden Irak
Menyinggung kunjungan Presiden Irak, Barham Salih ke Riyadh kemarin, Raja Salman mengatakan bahwa pihaknya meminta dilakukannya penguatan dan pemantapan hubungan dengan negara tersebut serta dilanjutkannya kerjasama bilateral di semua bidang.