Delegasi urusan tawanan dan pembebasan Palestina menyatakan, rezim Zionis Israel menolak segala bentuk perundingan terkait tawanan Palestina yang mendekam di penjara rezim ilegal ini.
Kantor Berita Qods (Qodsna) melansir dari Pusat Informasi Palestina melaporkan, delegasi urusan tawanan dan pembebasan Palestina Senin (8/10) seraya merilis statemen mengisyaratkan kondisi buruk para tawanan Palestina di penjara Israel dan mengumumkan, ada 28 tawanan Palestina yang telah mendekam di penjara Israel sebelum penandatanganan perjanjian Oslo.
Perjanjian Oslo ditandatangani antara Otorita Ramallah dan Israel pada 13 September 1993. Perjanjian ini membuat banyak hak-hak bangsa Palestina hilang.
Israel hari Ahad membebaskan Mahmoud Jabarin, tawanan tertua Palestina yang mendekam di penjara rezim ini selama 30 tahun.
Laman Israel 0404 menulis, Israel sejak awal tahun ini telah menangkap 2187 warga Palestina di Tepi Barat.
Perusahaan Airbnb distatemennya menepis klaim Menteri Pariwisata Israel Yariv Levin terkait pencabutan boikot dan sanksi terhadap distrik Zionis di Tepi Barat Sungai Jordan.
Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menyebut pertemuan kepala urusan sipil Otorita Ramallah Palestina dengan ektua Dinas Intelijen dan Keamanan Nasional Israel (Shin Bet) sebagai indikasi tidak validnya sikap petinggi Otorita Ramallah.
PM Rezim Zionis Benjamin Netanyahu dikabarkan telah mengutus Nadao Arghamen, direktur Departemen Intelejen dan Sistem Keamanan Israel (Shabak) ke Ramallah untuk bertemu Presiden Palestina, Mahmoud Abbas selama beberapa bulan terakhir.
social pages
instagram telegram twiter RSS