Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Mohammad Javad Zarif Selasa (2/10) di pertemuan multilateral dan JCPOA di New York menjelaskan, Iran sama sekali tidak akan mentolerir ancaman.
Kantor Berita Qods (Qodsna) melaporkan, Mohammad Javad Zarif dalam sebuah wawancara dengan televisi BBC Ingris mengingatkan, Tehran sejak awal melawan represi, namun tidak akan mentolerir segala bentuk ancaman.
"Rakyat Iran senantiasa membalas setiap ancaman," papar Zarif.
Ia juga menepis setiap potensi berunding dengan Washington dan mengatakan, Amerika negara yang tidak dapat dipercaya dalam perundingan.
Zarif hari Selasa dalam wawancaranya dengan The New Yorker menilai komitmen terhadap kesepakatan dan perjanjian sebagai prinsip hubungan internasional dan menambahkan kepercayaan syarat yang diperlukan untuk berunding dengan AS.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Mohammad Javad Zarif Jumat malam (11/1) saat merespon program Amerika menggelar forum anti Iran di Warsawa, Polandia dalam tweetnya menulis, mereka yang berpartisipasi di sandiwara terbaru anti Iran, mereka itu mati atau tidak memiliki kehormatan ataupun telah terkucil.
Menteri Luar Negeri Iran merespon tuduhan sebagian negara Eropa terhadap Iran. Menurutnya, tuduhan terhadap Iran itu tidak akan membuat Eropa terlepas dari tanggung jawab melindungi teroris.
Sekjen Gerakan Jihad Islam Palestina, Ziad al-Nakhala menekankan, front muqawama dan rakyat Palestina tidak akan pernah menerima rencana Amerika "Kesepakatan Abad" serta akan menggagalkannya.
Delegasi anggota Parlemen Palestina yang dipimpin oleh Mahmoud al-Zahar, anggota Biro Politik dan Ketua Fraksi Hamas di Parlemen Palestina telah mengunjungi Tehran untuk bertemu dan melakukan pembicaraan dengan para pejabat Republik Islam Iran.
social pages
instagram telegram twiter RSS