Gagal di Yaman, Saudi Mungkin Alihkan Perang ke Lebanon

Surat kabat Lebanon, Alakhbar dalam laporannya senin kemarin menguak bahwa Arab Saudi berencana untuk memindahkan perang dari Yaman ke Lebanon.
Kantor Berita Qods (Qodsna) - Dalam laporan edisi spesialnya pada senin (27/8) situs berita Lebanon Alakhbar sedang bermusyawarah dengan para petinggi terdekatnya mengenai perang selanjutnya yang rencananya akan dilakukan di Lebanon.
Menurut surat kabar Lebanon tersebut, kabar ini diperoleh dari sumber rahasia diplomat yang tak dapat disebutkan namanya. Surat kabar tersebut mengklaim pihaknya telah memperoleh isi detail dari hasil musyawarah Mohammad bin Salman dengan para penasehatnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah pejabat penting negara sepeti Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubeir, Kepala Badan Intelejen Arab Saudi, Khalid Al-Humaidan dan salah satu penasehat utama Putera Mahkota Arab Saudi.
Meski demikian, kabarnya sejumlah orang-orang pberpengaruh di Lebanon telah mengetahu adanya rencana tersebut.
Meskipun tak disebutkan kapan dilakukannya pertemuan tersebut namun kabarnya pertemuan tersebut membahas tentang perkembangan politik di Suriah serta keberhasilan negara tersebut dalam membebaskan sejumlah wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh elemen-elemen teroris.
Selain itu mereka juga membahas tentang perkembangan peperangan mereka di Yaman. Serta membahas akibat-akibat negatif yang terpaksa dialami oleh Arab Saudi di Timur Tengah dan di mata dunia Islam. Untuk itu mereka berusaha mencari jalan keluar dari semua akibat buruk tersebut dan bagaimana mereka harus membayar semua ini agar mereka dapat mengimbangi Iran yang semkian meraih pengaruhnya di Kawasan.
Dari sinilah penasehat Bin Salman mengusulkan untuk dilakukannya pemindahan medan perang dari Yaman ke Lebanon.
Mengenai hal ini, Alakhbar menulis, “Setelah meningkatnya tekanan-tekanan ekonomi teradap Iran dan Hizbullah agar keduanya keluar dari Suriah, memindahkan perang dari Yaman ke Lebanon dianggap akan menguntungkan.”
“Setelah terjadinya pertemuan ini, sontak media massa Arab Saudi melakukan serangan terhadap Lebanon. Salah satu yang paling kuat adalah serangan surat kabar Arab Saudi, Okaz dalam artikelnya yang berjudul “Lebanon, Kesabaran itu Ada Batasnya!” yang ditulis oleh Khalid al-Sulaiman yang masyhur dengan kedekatannya dengan Mohammad bin Salman,” tulis Alakhbar.
di surat kabar Okaz juga disebut: “Lebanon tak boleh melanjutkan semua ketidakkonsistenan ini. Di satu sisi pemerintah mereka memberikan sikap yang tak berguna bagi kami, dan di sisi lain sebagian partai politik di sana sangat memusuhi kami. Maka dari itu ada hal yang tak memaksa kami untuk bisa mentolerir keretakan politik Lebanon ini.”
Dalam akhir tulisannya di Okaz, penulis menghimbau Lebanon untuk memilih sikap politik yang jelas. Mereka harus memilih, Hizbullah yang notabene adalah sahabat Iran yang akan mendapatkan tekanan dari pihak Saudi, atau Hizbullah dan Lebanon akan dianggap sebagai satu hal yang sama (dengan kata lain Lebanon juga akan mendapatkan tekanan yang sama seperti Hizbullah).
social pages
instagram telegram twiter RSS