Muqawama Palestina Kepada Zionis: Serangan Dibalas Serangan!

Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) dan Brigade Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina hari Kamis dini hari (09/8) dalam pernyataan terpisah menekankan hak membela diri dihadapan agresi rezim Zionis.
Menurut laporan Pars Today, Brigade Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina menegaskan bahwa Muqawama tidak akan pernah mengizinkan musuh Zionis mengubah aturan perang dan menjelaskan, Muqawama Palestina akan membalas langkah-langkah agresi musuh Zionis dalam kerangka aturan "serangan dibalas serangan".
Hamas juga menegaskan bahwa telah tiba waktunya menyatakan loyalitas kepada darah para syuhada dan menjelaskan, Muqawama bersikeras mengubah aturan perang dengan musuh Zionis.
Pernyataan terpisah Hamas dan Jihad Islam ini dirilis pasca serangan jet-jet tempur rezim Zionis ke Jalur Gaza.
Jet-jet tempur rezim Zionis di jam-jam terakhir hari Rabu malam (08/8) beberapa kali membombardir Beit Lahia di utara, Khan Yunis di Selatan dan Deir al-Balah di pusat, begitu juga sebuah kantor polisi di pesisir Jalur Gaza.
Dalam serangan ini hingga sekarang dilaporkan tiga warga Palestina termasuk seorang ibu hamil dan anak perempuan kecil gugur syahid dan lebih dari 12 lainnya cedera.
Pasukan Muqawama Palestina telah membalas serangan tersebut dan hingga kini lebih dari 100 roket telah ditembakkan ke pemukiman-pemukiman zionis.
Sumber-sumber lokal menyatakan bahwa sejak beberapa jam lalu hingga kini (Kamis dini hari), terdengar suara sirine peringatan serangan roket di pemukiman-pemukiman zionis dekat Jalur Gaza dan para zionis yang ketakutan berusaha menyelamatkan dirinya menuju bunker-bunker.
Surat kabar Zionis Haarets melaporkan, hingga kini ada 9 zionis yang cedera akibat terkena pecahan roket Muqawama Palestina di pemukiman-pemukiman zionis dekat Jalur Gaza.
Rezim Zionis Israel sejak bulan Desember lalu mengagendakan babak baru serangan udara ke Jalur Gaza. Dalam serangan rezim Zionis ke Jalur Gaza hingga kini ribuan warga Palestina yang gugur syahid dan cedera.
Jalur Gaza sejak 2006 diblokade rezim Zionis dari darat, laut dan udara dan warga Jalur Gaza mengalami kesulitan untuk memenuhi kehidupan-kehidupan sehari-harinya.