Situs koran Almanar mengabarkan Israel dan Arab Saudi melatih kelompok teroris yang beroperasi di Timur Tengah.
"Anggota kelompok teroris dilatih di sejumlah negara Barat, Israel dan sejumlah kamp pelatihan khusus yang berada di Arab Saudi," tulis Kantor Berita Qods (Qodsna) mengutip dari Almanar.
Dilaporkan, salah satu kelompok teroris melayani kepentingan rezim Zionis dan AS untuk menargetkan Iran dan melancarkan operasi terorisme di negara itu.
Kelompok teroris yang mendapat dukungan dana dari negara-negara Arab dan pelatihan teknis dari Israel dan negara-negara Barat, terutama AS hingga kini masih terus melanjutkan aksinya di berbagai wilayah Iran demi mengacaukan stabilitas nasionalnya.
Israel dan AS bersama Arab Saudi selama bertahun-tahun menjadi pendukung utama kelompok teroris yang beroperasi di kawasan, termasuk Daesh.
Kelompok teroris yang beroperasi di Iran seperti MKO hingga kini masih didukung oleh AS, Israel dan sejumlah negara Arab, terutama Arab Saudi.
Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah, Sayyed Hashem Safieddine menekankan bahwa meskipun disanksi AS, Poros Mukawamah Lebanon dan sekutu-skutunya dalam tahun 2019 adalah lebih kuat dari sebelum-belumnya, menambahkan bahwa ini pasti mengganggu musuh.
Seorang pengamat Israel mengakui bahwa sejumlah negara-negara Arab di Asia Barat yang baru saja bergabung dalam koalisi anti Iran bukan mitra terpercaya bagi Tel Aviv.
Mantan asisten penasehat keamanan nasional Israel, Eran Etzion seraya merekomendasikan kabinet rezim ini untuk mengambil inspirasi dari dokumen baru prospek 50 tahun Iran mengakui bahwa Tehran sangat rumit dan kuat sehingga sulit dikalahkan.
Situs internet yang bermarkas di London, Middle East Eye, MEE, Selasa (8/1/2019) mengabarkan, Direktur Badan Intelijen rezim Zionis Israel, Mossad, Yossi Cohen baru-baru ini bertemu dengan direktur badan intelijen Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Mesir di salah satu ibukota negara Arab, Teluk Persia.
social pages
instagram telegram twiter RSS